Banyuwangi, kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, bukan hanya kaya akan keindahan alam dan budaya, tetapi juga menyimpan jejak sejarah yang terekam dalam nama-nama wilayahnya. Nama-nama tempat yang kini terdengar akrab di telinga masyarakat menyimpan cerita, legenda, hingga catatan kolonial yang membentuk identitas kawasan ini dari masa ke masa.
Setiap nama desa, kecamatan, sungai, dan tempat bersejarah dijelaskan asal-usulnya, baik dari bahasa daerah seperti Using, Jawa, Madura, hingga pengaruh Belanda atau bahasa Sanskerta. Melalui pendekatan linguistik, historis, dan antropologis, buku ini mengajak pembaca menelusuri kisah di balik nama-nama yang mungkin selama ini dianggap biasa.
Dengan menyusun dan menganalisis data toponimi, buku ini juga membuka cakrawala baru mengenai identitas lokal, mobilitas penduduk, dan dinamika sosial budaya di Banyuwangi. Di balik nama seperti “Blambangan”, “Glenmore”, “Mandar”, atau “Parangharjo”, tersimpan kisah peradaban, perpindahan, perjuangan, dan harmonisasi antaretnis.
