Kitab Alfiyah Ibn Malik ini merupakan koleksi Komunitas Pegon di Kelurahan Karangrejo – Banyuwangi. Naskah ini tersimpan di Pesantren Cemoro yang diduga kuat milik KH. Sanusi yang merupakan santri dari Kiai Kholil Harun sekaligus kerabat dari KH. Abdullah Faqih (pendiri Pesantren Cemoro). Hal ini menjadi penghubung jejaring intelektual antara pesantren di Banyuwangi dengan pesantren-pesantren di Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui, Kiai Kholil Kasingan merupakan salah satu episentrum pembelajaran para kiai pesantren di Jawa Tengah.
Naskah ini ditulis dalam kertas Eropa tanpa tanda air. Secara keseluruhan, naskah ini terhitung cukup sempurna. Hanya di beberapa halaman terdapat lubang bekas termakan serangga, namun tak mengurangi teks yang tertulis. Sampul naskah terbuat dari karton yang dibungkus dengan kain berwarna hitam.
Naskah Alfiyah Ibn Malik ini terdiri dari 184 halaman. Masingmasing halaman naskah terdapat enam baris tulisan dengan jarak
kisaran dua centi meter per barisnya. Di sela-sela baris tersebut, diberi makna gandul secara diagonal dalam bahasa Jawa dan aksara Pegon.
Kedua tulisan tersebut menggunakan tinta yang berbeda. Tulisan yang berbahasa Arab menggunakan tinta hitam dengan bentuk lebih tebal dan besar, sedangkan makna gandulnya dalam bahasa Jawa dan aksara Pegon juga ditulis dengan tinta hitam tapi dengan ukuran yang lebih kecil dan tipis.
Naskah Alfiyah Ibn Malik ini merupakan kitab gramatika bahasa Arab karya Ibnu Malik (600-672 H) yang dikenal dengan sebutan Al-Fiyah Ibnu Malik. Karya ini kemudian dimaknai antar kalimat dengan bahasa Jawa dan aksara Pegon dengan pemaknaan yang berasal dari almarhum Kiai Kholil Harun, Kasingan, Rembang (1876- 1939). Sehingga, naskah ini, seringkali disebut dengan nama Alfiyah Rembang.