Sri Tanjung, Sebuah puisi lirik jawa kuno, merentangkan romansa percintaan yang diliputi pertemuan, intrik, kemalangan, kisah penyucian jiwa, perjumpaan kembali dan kebahagiaan. Kisah ini tidak hanya tertera dalam manuskrip, namun ia mewujud dalam bentuk pahatan relief, menjadi legenda etiologis dan pernah hidup dalam bentuk ritual pelantunan tembang di ujung timur Jawa. Sri Tanjung diyakini merupakan kelanjutan dari cerita sudamala, kisah lika-liku petualangan sikembar pandawa, yaitu sakula dan sadewa. Sedangkan Sri Tanjung merupakan kisah lanjutan yang menceritakan keturunan si kembar pandawa tersebut, Sri Tanjung dan Sidapaksa.