Setiap bait dan rima yang terangkai di sini bukan hanya sekadar susunan kata-kata indah, tetapi juga sebuah upaya untuk melestarikan warisan budaya yang tak ternilai. Bahasa daerah adalah identitas, sebuah warisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Ia menyimpan sejarah, tradisi, serta kebijaksanaan lokal yang tak tergantikan. Di tengah derasnya arus globalisasi, penting bagi kita untuk terus memelihara dan menghargai kekayaan linguistik ini.
Melalui puisi, kita dapat merasakan getaran emosi, meresapi kearifan lokal, dan melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Kumpulan puisi ini terdiri dari 61 karya Sang Penulis yaitu “Kang Uri” begitu sapaan saya pada Beliau yang merupakan anak dari “Uwak” / Budhe kakak dari Bapak saya. Setiap puisi memiliki ceritanya, dengan gaya bahasa using dan nuansa yang khas yang merupakan refleksi dari cerita hidup sang Penulis.