”Kaping kalih pangalenggahanan putra makutha keraton dipun tumindakaken dening sang paduka nalendra, kagem gelar putra makutha inggih meniko Gusti Pangeran Mas Tawang Alun, nembekaken kagem putra makutha ingkang kaping kalih kaliyan gelar Gusti Pangeran Anom Mas Wilo” (nomer dua pengangkatan putra mahkota keraton ditetapkan oleh Gusti Prabu, untuk gelar putra mahkota yaitu Gusti Pangeran Mas Tawang Alun, sedangkan untuk gelar putra mahkota yang kedua adalah Gusti Pangeran Anom Mas Wilo).
Setelah pengumuman itu kedua pangeran muda itu berdiri dihantarkan oleh kabayan paseban untuk bersujud di depan dampar kencana, sekaligus untuk dipasang selempang khusus keratin dengan warna keemasan, dan akan menerima pusaka dari gusti prabu sebagai tanda kalau sekarang mereka berdua telah resmi berkedudukan sebagai pengganti gusti prabu. Dan sejak saat itu tempat duduk mereka berdua berada di samping kiri dan kanan dampar kencana.