Page 43 - Merajut Benang Terputus
P. 43

Tante  Fira  tertawa  "Hahahaha,  iya  boleh  Tante
            juga ingin tau tentang daerah Banyuwangi ini."
                    "Sungguh Tante mau ?"
                    "Iya  Tante  mau  tapi  habis  ini  kan  masih  siang,
            cuaca di pantai juga pasti masih panas, dan kita belum
            sholat dzuhur."
                    “Oh  iya  Tante,  Rayna  lupa,  ayo  kita  habis  ini
            sholat jamaah, Rayna wudhu dulu ya tante.”
                     "Iya."     jawab       Tante        Fira      gemes
            memperhatikannya  ini.  “Makin  gede  makin  pintar.”
            Tante Fira bergumam mengulum senyum kecil.
                    Suara  adzan  pun  terdengar  mereka  mengambil
            mukenahnya,  lalu  mereka  pergi  ke  masjid  bersama-
            sama.
                    Tidak lama mereka sudah selesai sholat, mereka
            berjalan untuk pulang ke rumah.
                    Mereka sampai ke rumah tetapi, rumah keluarga
            Rayna  sudah  tertutup.  Tante  Fira  terkejut,  "kenapa
            rumah  ini  tertutup?"  ucap  tante  Fira  dengan  muka
            terkejutnya.
                     Ada  panggilan  dari  hp  Tante  Fira.  Ternyata  itu
            panggilan telpon dari Ibu Rayna.
                    "Assalammulaikum."  ucap    ibu  Rayna  dari
            seberang.  "Waalaikumsalam."  Tante  Fira  menjawab
            salam Ibu Rayna.
                     "Dek  maaf  tadi  saya  lupa  ngabarin  karena
            terburu-buru. Saya titip Rayna karena mau bantu-bantu
            pentas  untuk  penari  kuntulan  nanti  malam.”  ucap  Ibu
            Rayna dari seberang.



                                          25
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48