Page 92 - Pendar Takrim MTsN 8 Banyuwangi
P. 92

“Besok  Ra,  besok  anterin  aku  yaa  ke  stasiun,
            mungkin itu pertemuan terakhir buat kitaa.” Ujar Aluna
                    “Hah pertemuan terakhir apa? kan kita masih bisa
            ketemuan gimana sih, aku kan bisa main kesana.” Ujar
            Yara
                    “Hahaha iya.. iya.. jangan marah dong.” Ujar Aluna
                    “Yahhh bentar lagi aku pergi, sampai ketemu lagi
            yaa Ra.” Ujar Aluna
                    “Lohhh  kok  kamu  nangis  sih  Ra,  aku  gak  mau
            perpisahan kita jadi sedih, aku pengennya perpisahan ini
            menjadi perpisahan yang berbahagia.” Ujar Aluna
                    “Aku sedih Lun, janji ya kita tetep bisa ketemu lagi.”
            Ujar Yara
                    “Pasti  Ra,  pasti.  Pesan  aku  buat  kamu,  jangan
            pernah tinggalin shalat, sayangi orang tua kamu, tetep jadi
            orang yang baik, dan jangan pernah lupain aku. Kalau ada
            masalah cerita aja ke Allah karena cuma Allah yang bisa
            bantu kamu,tetap semangat ya..
                    Sampai jumpa di lain waktu Ra, dadaaa itu kereta
            aku udah sampe.” Ujar Aluna
                    “Jangan  lupain  aku  dan  jangan  pernah  tinggal  in
            aku ya Lun.” Ujar Yara
                    “Dadaaaa Alunaaa  jangan  lupakan  aku  ya!”  Ujar
            Yara
                    “Iyaaa!” Ujar Aluna
                    Sore itu angin tertiup kencang.
                    Mendung membawakan suasana kelam di sore itu.
            Petir menggelar, hujan turun dengan sangat deras.
                    Sore  itu  membuat  Yara  khawatir  akan  keadaan
            sahabatnya  diperjalanan,  dia  terus  berdoa  sepanjang
            waktu agar sahabatnya selamat sampai tujuan.
                    “Ya Tuhan, kenapa hatiku sangat khawatir dengan
            keadaan Aluna, semoga dia baik-baik saja.” Ujar Yara





            84
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97