Page 6 - ROWO BAYU
P. 6

batik  Keraton,  batik  pedalamn  dan  batik  pesisir  (Ari  Wulandari,  2011:  53).  Daerah

               pembatikan  yang  berada  pada  jalur  pesisir  utara  Jawa  dari  barat  ke  timur  meliputi:


               Indramayu,  Cirebon,  Tegal,  Pekalongan,  Rembang,  Lasem,  Tuban,  Sidoarjo,  Madura,

               termasuk juga Banyuwangi.


                       Batik pesisiran sendiri adalah istilah yang dikenal pada produk-produk batik di luar

               dinding keraton. Pertumbuhannya berangkat dari beberapa faktor, yaitu masyarakat pelaku


               produksinya,  yakni  rakyat  jelata;  sifatnya  yang  cenderung  merupakan  komuditas  dagang

               berikut segenap dampak yang ditimbulkan pada teknologi produksinya; dan ikonografi yang


               sarat dengan pengaruh etnis. Demikian pula penduduk Banyuwangi yang mayoritas bekerja

               sebagai  petani  dan  nelayan,  masih  mempunyai  kesibukan  berkesenian  seperti:  kesenian


               Seblang,  Kebo-keboan,  Barong  Kemiren,  Gandrung,  angklung,  kerajinan  batik,  serta

               kerajinan lain. Selain kesenian dan budaya Banyuwangi merupakan kota ujung timur pulau

               jawa  yang  mempunyai  beraga  destinasi  wisata  yang  menarik  seperti  :  Gunung  Ijen  yang


               terkenal dengan Blue Fire nya, Pantai Plengkung yang terkenal dengan ombak terbesarnya,

               Taman Nasional Alas Purwo Yang terkenal hutan tertua di Pulau Jawa serta, Rowo Bayu


               yang terkenal dengan wisata sejarahnya dan masih banyak lagi destinasi wisata yang lain.

                       Batik  pesisiran  Banyuwangi  mempunyai  kekhasan  tersendiri  dibandingkan  dengan


               batik  dari  daerah  lain.  Kekhasan  batik  Gajah  Oling  Banyuwangi  khususnya  terletak  pada

               motif yang banyak mengambil motif flora dan fauna sebagai unsur alam ungkapan simbolis


               daerah tersebut. Motif flora sebagai refleksi dari kemakmuran masyarakat Banyuwangi yang

               dikelilingi kesuburan tanahnya dan melahirkan suatu motif yang menggambarkan watak yang


               dingin  dan  luruh.  Di  era  perkembangan  yang  semakin  modern  saat  ini,  tentunya  inovasi-

               inovasi  dalam  pembuatan  motif  batik  juga  harus  diterapkan,  diantaranya  penciptaan  motif

               baru batik banyuwangi yang kami ambil dari stilasi sebuah wisata sejarah Banyuwangi yakni


               Rowo Bayu.






                                                          2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11