Page 31 - Buku Seikat Petikan Jiwa Malam
P. 31

Teman Hampa


            Lelaki itu merindu sendiri

            Merangkai angan dengan alur tak berkesudahan
            Terjerat  dengan  huruf-huruf  yang  tersusun  dalam

            bingkai puisi
            Matanya  tak  mau  terpejam,  dia  terjaga  dalam
            kesendirian

            Lelaki    itu    menjadikan       kalimat    sebagai     tirai
            menyembunyikan makna

            Dia  berjalan  dalam  paragraf  demi  paragraf  dan  tak
            mampu menghentikan kalimat tanya
            Terus  saja  mengisi  hatinya  dengan  majas  hingga  lupa

            rima
            Lelaki itu terlanjur setia, pada sumpah dan janjinya

            Di  ruang  hampa  dia  tak  lagi  mampu  mengendalikan
            makna, dari takdir yang sudah lama ada pada bayang

            masa lalunya
            Dia  hanya  mampu  menyiksa  diri  dengan  kenikmatan
            semu, yang telah lama ditinggalkan

            Lelaki tanpa perempuan di sampingnya
            Dia bercinta dengan bayang-bayang masa lalu

            Mengais     kenikmatan      dari    pikiran    hampa     dan
            menghambarkan lelah sendirian



                                                                       15
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36