Page 45 - Lontar Yusup
P. 45

Ada seorang Israel (wong Bani Syêrail), yang telah melakukan pertapaan
               selama  dua  belas  tahun,  ingin  berjumpa  dengan  Iblis.  Iblis  pun  datang  mene-
               muinya. Iblis mengatakan bahwa umur sang pertapa Israel itu masih 200 tahun la-
               gi. Pertapa itu kemudian memutuskan untuk memuaskan nafsu duniawinya hing-
               ga tuntas lalu baru akan bertobat menjelang kematiannya. Dia mati saat mela-
               kukan dosa dan lupa akan pertobatannya. Demikianlah yang akan terjadi pada pa-
               ra berdosa yang berniat menunda pertobatan mereka (Kasmaran I: 53-57).
                       Di  dalam  hutan  para  saudara  mengepung  Yusuf  sambil  menghunuskan
               pedang. Yusuf hendak mereka binasakan. Tak ada seorang saudara pun yang me-
               lindunginya.  Mereka  semua  ingin  membunuhnya.  Saat  kesedihan  hatinya  me-
               muncak Yusuf pun tersenyum. Ketika ditanya oleh saudaranya mengapa  ia ter-
               senyum, Yusuf mengatakan bahwa ia telah ditegur Tuhan. Ia terlalu percaya dan
               mengandalkan perlindungan saudara-sadaranya, namun tidak mengandalkan per-
               lindungan Tuhan. Karena itulah Yusuf tersenyum, sebab kini ia menanggung kon-
               sekuensi atas kesalahannya itu. Mendengar hal itu, para saudara itu pun urung
               membunuh Yusuf, namun berganti akan memasukkannya ke dalam telaga Sya-
                  40
               dat  (sumur?) (Kasmaran I: 58-67).
                       Di dalam telaga Syadat itu ada seorang pertapa berumur 1000 tahun yang
               bermeditasi  dan  melakukan  kewajiban  keagamaannya  (karya  ibadat).  Dia  telah
               mendengar  kisah  Yusuf  beserta  perilaku  saudara-saudaranya,  dan  tentang  ke-
               elokan wajahnya. Ia lalu bermohon kepada Tuhan untuk diperkenankan berjumpa
               dengan Yusuf. Pada akhirnya sang pertapa pun dipertemukan dengan Yusuf, sete-
               lah bertahun-tahun lamanya dalam penantian dan harapan. Tuhan mengutusnya
               untuk menunggu Yusuf di telaga Syadat. Sesaat setelah perjumpaan itu, sang per-
               tapa mengatakan kepada Yusuf bahwa tindakan saudara-saudaranya telah men-
               jadi kehendak Tuhan (sampun karsaning Yang Manon). Dengan cara inilah Tuhan
               menjawab doa sang pertapa, mempertemukannya dengan Yusuf. Seusai itu sang
               pertapa menjemput ajalnya (Kasmaran I: 67-77).                                  Buku ini tidak diperjualbelikan.
                       Saudara-saudara Yusuf bersepakat melaporkan kepada ayah mereka bah-
               wa Yusuf telah dimakan oleh harimau. Sebagai buktinya mereka membawa pakai-



               40
                  Tempat Yusuf dibuang oleh saudaranya secara bergantian disebut sebagai sumur dan
               telaga Syadat (têlaganira Syadat). Dalam teks Al Qur'an, tempat dibuangnya Yusuf secara
               jelas dise utka  se agai  su ur . Telaga “yadat di u gki ka  se agai  e tuk kiasa
               yang merujuk pada kata syahadat yang merupakan wujud persaksian akan kekuasan
               Tuhan. Secara simbolik hal itu hendak mengungkapkan bahwa ketika berada di sumur
               itulah syahadat Yusuf diteguhkan.

                                                   28
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50