Page 168 - Lontar Yusup Murub Muncar
P. 168
Yang berikutnya masuklah (untuk melihat) / berjalan sambil
memberikan / uang dinar dua keping untuk satu orang /
kemudian dinaikkanlah / oleh si penunggu pintu /
dinaikkanlah uang pembayarannya / sepuluh hingga seratus
dinar seorang //
11. Têkeng tigang atus dinar / pêrandene sêdaya ge ngasungi /
dènira kêpingin wêruh / tumingal ing Bagindha / Yusup dadiya
sesampunira andulu / kaliwat kasmaran bêrangta / lali ing gêriya
pêribadi //
Bahkan hingga tiga ratus dinar / meski demikian semua tetap
menyanggupi / mereka sangat ingin tahu / bertemu dengan
Baginda / Yusuf, seusai mereka terlihat / amat rindu-cintanya
(kepada Yusuf) / hingga lupa dengan rumahnya //
12. Irika Malik angrasa / kasukêran gêriya jêjêl apipit / akèning
tatiyangepun / kinèn amêdalana / sapêraptane jawi wong jêjêl
ingênuh / lali gêriya sowang-sowang / kasmaran ingkang apêkik //
Malik pun merasa / kesulitan dengan rumahnya yang sesak /
menyuruh para abdinya / disuruhnya untuk mengeluarkan
mereka semua / seusai di luar rumah pun jalanan penuh
sesak / mereka tiada ingat dengan rumahnya / dilanda rindu-
cinta dengan sang rupawan //
13. Warnane ingkang tumingal / lali anak dera tan wêrin guneki /
kadang wargane tan emut / tanpa ngêrungu tinanyan / saking
gênging kandhêhan bêrangta wulangun / kang lagi dèrèng tumingal
/ lêwir wong edan tan jinampi //
Wajah-wajah orang itu terlihat / tiada ingat lagi anak dan
keutamaan / tiada ingat akan sanak saudaranya / tiada
mendengar jika ditanya / akibat dilanda cinta-rindu teramat
besar / yang belum sempat melihat Yusuf / bagai orang gila
tiada bisa disembuhkan //
150